Lama tidak memposting tulisan di sini..
Saya kembali lagi.. :)
Dan kali ini saya ingin menulis sebuah puisi dari sebuah buku, puisi yang sukses membuat sy jatuh hati sejak pertama kali membacanya :')
Puisi sederhana yang mungkin biasa saja bagi beberapa orang, namun entahlah menurut saya kata demi kata dalam puisi ini berasal dari lubuk hati yang dalam atau mungkin saya yang terlalu menghayatinya..
Here..
Bagaimana? Adakah salah satu dari kalian yang pernah tersentuh oleh puisi ini?
Sebuah pengungkapan rasa tentang cinta sejati, belahan jiwa, tulang rusuk..
Saya salah satu yang mempercayai dongeng itu
Dan selalu penasaran bagaimana rasanya jika kita pada akhirnya saling menemukan satu sama lain
Akankah seperti yang dikatakan Dee dalam puisinya itu?
Entahlah..
Jawaban itu akan muncul suatu hari nanti..
Do u believe it? I DO. :)
Saya kembali lagi.. :)
Dan kali ini saya ingin menulis sebuah puisi dari sebuah buku, puisi yang sukses membuat sy jatuh hati sejak pertama kali membacanya :')
Puisi sederhana yang mungkin biasa saja bagi beberapa orang, namun entahlah menurut saya kata demi kata dalam puisi ini berasal dari lubuk hati yang dalam atau mungkin saya yang terlalu menghayatinya..
Here..
Barangkali Cinta (2007) - MADRE, Dee
Barangkali cinta,
jika darahku mendesirkan gelombang yang tertangkap oleh darahmu
dan engkau beriak karenanya
darahku dan darahmu, terkunci dalam nadi yang berbeda
namun berpadu dalam badai yang sama
Barangkali cinta,
jika napasmu merambatkan api yang menjalar ke paru-paruku
dan aku terbakar karenanya
napasmu dan napasku, bangkit dari rongga dada yang berbeda
namun lebur dalam bara yang satu
Barangkali cinta,
jika ujung jemariku mengantarkan pesan yang menyebar ke seluruh sel kulitmu
dan engkau memahamiku seketika
kulitmu dan kulitku, membalut dua tubuh yang berbeda
namun berbagi bahasa yang serupa
Barangkali cinta,
jika tatap matamu membuka pintu menuju jiwa
dan aku dapati rumah yang kucari
matamu dan mataku, tersimpan dalam kelopak yang terpisah
namun bertemu di jalan setapak yang searah
Barangkali cinta,
ketika darahku, napasku, kulitku, dan tatap mataku
kehilangan semua makna dan gunanya
jika tak ada engkau di seberang sana
Barangkali cinta,
karena darahmu, napasmu, kulitmu dan tatap matamu
kehilangan semua perjalanan dan tujuan
jika tak ada aku di seberang sini
Pastilah cinta,
yang punya cukup daya, hasrat, kelihaian, kecerdasan dan kebijaksanaan
untuk menghadirkan engkau, aku, ruang dan waktu
dan menerjemahkan semuanya
demi memahami dirinya sendiri
Bagaimana? Adakah salah satu dari kalian yang pernah tersentuh oleh puisi ini?
Sebuah pengungkapan rasa tentang cinta sejati, belahan jiwa, tulang rusuk..
Saya salah satu yang mempercayai dongeng itu
Dan selalu penasaran bagaimana rasanya jika kita pada akhirnya saling menemukan satu sama lain
Akankah seperti yang dikatakan Dee dalam puisinya itu?
Entahlah..
Jawaban itu akan muncul suatu hari nanti..
Do u believe it? I DO. :)
Komentar
Posting Komentar