Island Trip ; Pulau Podang-Podang Caddi



Team: Gio & Widya
Time: 14-16 Okt 2016
Place: Podang-podang Ca'di, Kab. Pangkep

Well, halo. I have story to tell.

Pulau Podang-Podang Ca'di merupakan salah satu pulau di gugusan Spermonde. Terletak di kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Podang-podang Ca'di adalah pulau tak berpenghuni. "Ca'di" diakhir nama pulau ini berarti "kecil", yang katanya merupakan anak pulau dari pulau Podang-podang Lompo (Podang-podang besar) yg ukurannya bisa ditebak lebih luas dan dihuni oleh banyak keluarga. Pulau Podang-podang Ca'di banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Podang-podang sebagai lahan berkebun. Secara rutin warga Podang-podang mengunjungi pulau kecil ini untuk merawat tanaman kebun mereka. Cuma butuh sekitar 10 menit berjalan kaki untuk mengelilingi pulau Podang-podang Ca'di ini.

Day 1, 14 Okt'16
Pulau Podang-podang Ca'di bisa ditempuh dengan menggunakan kapal langsung dari kabupaten Pangkep ataupun dari Makassar. Saya yg domisili Makassar memilih utk menyebrang melalui pelabuhan Paotere menuju pulau Podang-podang Ca'di. Menumpang kapalnya Dg. Gafur (andalannya anak-anak), sy dan kak Gio menyeberang menuju Podang-podang Ca'di. Lama perjalanan kami 1,5 jam, langsung diantar ke pulau tujuan. Karena kami berangkat hari Jumat, jadi penumpang kapal cuma tiga orang, saya dan kak gio dan satu lagi bapak warga pulau Karanrang. Selama menunggu kapal berangkat, kami mengobrol dgn seorang pria yg mengajukan pertanyaan "kalian cuma berdua? Berani ya." Pertama kalinya pertanyaan itu muncul dan who knows ternyata mengundang pertanyaan yg sama selama sisa trip kami.

Kami tiba jam 16.30, langsung cari lokasi camp. Setelah berkeliling pulau dan melihat situasi, kami memutuskan untuk mendirikan tenda di dekat camping ground dan agak dekat dengan pinggir pantai. Lokasi camp yg memungkinkan memang tidak jauh dari pinggir pantai, karena sisanya tengah pulau adalah hutan kebun warga. Tidak ada siapa-siapa disana, cuma kami berdua dan.. kemudian makhluk lain muncul, dua ekor kucing yg langsung "mewarnai" kegiatan kami karena mereka selalu lapar dan merecoki kami (lucky for them krn kami menyukai kucing). Alhasil anggota camping bertambah, dua hooman dan dua kucing, haha.

Setelah tenda nya oke dan ransum beserta peralatan masak keluar dari tas, kami memasak untuk makan malam. Kak Gii bertugas memasak dan sy bertugas menjauhkan kucing-kucing lapar itu sejauh mungkin dari lokasi memasak. Masak, makan, lalu kenyang. Hari sudah malam, si kucing sudah tiduran enak di atas matras. And I have to say we are lucky, bulan sedang bulat dan terang-terangnya malam itu, cuaca lagi cerah-cerahnya bikin kita betah diluar tenda. We spent the night dgn menonton film kartun dari hp, sesekali mengamati perahu-perahu nelayan yg berlalu lalang di laut di depan kami. Setelah akhirnya habis dua film kami masuk ke dalam tenda dan bercerita sampai ketiduran.

Day 2, 15 Okt'16
It's almost 2 am when we are sleep dan kemudian terbangun jam 5.30 menyambut sunrise yg tepat di depan tempat camp kami. Sy langsung nyebur dan bermain air, found that underwater di pulau ini masih bagus walaupun tetap sj ada sampah plastik, sedangkan kak gii tidak bermain air sepagi itu, setelah foto-foto sunrise doi balik ke tempat camp dan tidur di hammock. Ketika matahari sudah agak terik, sy berhenti bermain di laut lalu berganti pakaian. Waktu itu sudah mulai berdatangan warga yg mengangkut kayu dari dalam hutan pulau ini.

Tidak lama setelah itu, Dg. Taba muncul. Beliau penjaga pulau (berbentuk manusia, if you know what I mean hehe) Podang-podang Ca'di. Beliau menghampiri kami dan mengobrol. Kapan kami tiba, berapa orang anggota dan sampai kapan berencana camp disitu adalah pertanyaan umum Dg. Taba. Setelah tahu kalau kami cuma berdua cewek, beliau bertanya,"berduaji?kenapa tidak ada laki-laki?" dan sy cuma jwb "iye daeng, tidak ada temanku bisa ikut." Beliau sepertinya terheran-heran seperti kami yg heran kenapa ditanya seperti itu lagi haha. Oh iya, terdapat biaya sebesar 20rb/org jika ingin camp di pulau ini dan tugas Dg. Taba adalah menagih pengunjung yg datang.

Karena matahari semakin terik, Dg. Taba mengusulkan agar kami pindah agak ke dalam. Di bawah sebuah pohon besar yang memang lebih sejuk dibanding tempat camp kami yg terbuka. Dg. Taba membantu membersihkan dedaunan jatuh yg menebal dibawah pohon besar itu untuk kami. Awalnya kami hanya memasang hammock dan berteduh di bawah pohon, lalu akhirnya memindahkan seluruh barang-barang setelah sy diyakinkan kalau akan lebih aman dibawah pohon drpd di lokasi camp kami semalam. Sebenarnya lokasi ini sudah kami lihat sejak pertama sampai tapi memilih camp diluar karena lokasinya agak horor, apalagi ada "rumah kuburan" didekat situ.

Tidak lama setelah sukses memindahkan seluruh barang dan merapikannya dan bersiap memasak sarapan, serombongan warga datang dan menyapa kami. Mereka warga dari pulau Podang-podang Lompo, datang berekreasi dan ziarah kubur. Mereka ramai dan seketika kami merasa wow. Kami mengenal Mona dan Baim, dua org anak muda dari rombongan itu, sepertinya tdk jauh beda dari usia kami. Mereka cerewet dan ramai, jd kami senang-senang sj. Kami duduk-duduk mengobrol bersama mereka. Tidak jadi memasak sarapan karena ditawari pisang goreng, buah "anggur pulau", dan rujak mangga.



Kemudian pertanyaan yg sama muncul lagi,"kalian berdua saja?berani sekali." Mereka semua heran karena menurut cerita, warga Podang-podang tidak ada yg berani menginap di pulau ini karena dikenal keramat. Kami ditanyain apa semalam ada yg "menganggu" kami atau tdk, dan kami mmg tidak merasa diganggu atau apapun. Toh niat kami 
datang bukan utk berbuat jahat. Sy bahkan perlu menjelaskan kalau semalam kami tidur didepan, bukan dibawah pohon besar ini, lalu pagi tadi kami pindah karena disini lebih sejuk. Mendengar penjelasan itu mereka tampak agak lega. Bahkan kak Gii harus mengobrol via tlp dgn kepala desa pulau Podang-podang utk menjelaskan kondisi kami (untungnya doi org pangkep jg jadi bs nyambung sesama org pangkep hehe).

Selama beberapa jam suasana ramai bersama rombongan keluarga itu, kami berkali-kali mendapat pertanyaan seperti "kalian tidak takut?" atau "kalian sudah biasa ya camping seperti ini?" atau "darimana tahu pulau ini?" atau bahkan "berapa harganya hammock ta?dimana belinya?" hehehe. Dan kami hanya menjawab sejujurnya dan seramah mungkin. They make us feel like home. Seperti kata salah satu iklan air minum "Indonesia itu.., nyasar dimanapun selalu berasa kayak dirumah." seriously, haha.

Rombongan Mona dan Baim pulang kembali ke pulau mereka setelah agak siang. Lalu sepi kembali. Kami makan siang dan kemudian tidur di hammock masing-masing. Suasananya benar-benar sepi dan sejuk, menenangkan. Pohon besar yg kami tempati tdk berhenti menjatuhkan dedaunan dan buah-buah tuanya, alhasil begitu kami bangun, kami sudah ditumpuki daun-daun hehe. Menjelang sore, lokasi camp kami mulai panas karena matahari sudah bergerak ke arah barat. Menunggu matahari agak rendah, kami pindah duduk di pinggir pantai, mengamati apakah akan ada rombongan lain yg datang utk camping disini. Hingga jam 4 sore kami mulai bosan lalu move lagi berganti pakaian dan bermain air di laut.

Kami di laut sudah agak lama ketika melihat sebuah kapal mendekat ke pulau. Sepertinya itu rombongan baru. Selesai bermain air, sy dan kak gii berjalan memutari pulau dan kembali ke tempat camp yg sudah ramai dgn kedatangan rombongan lain. Mereka ngecamp didekat kami dan kita berbaur. Beberapa dari mereka mengajak kami mengobrol. Mereka rombongan backpacker dan pecinta hobi nyelam dan nembak ikan laut. Lagi-lagi ketika tahu kami cuma berdua mereka heran dan salah satu ngomong "hebat ya, sy saja tdk berani kalau cuma berdua." Saya dan kak gii mulai terbiasa dgn keheranan orang-orang dan kami cuma senyum-senyum.

Puncak dari "kami ngecamp cuma berdua" adalah ketika menjelang matahari terbenam, rombongan kepala desa dan pak kapolres pulau Podang-podang datang dan mencari kami. Salah satu bertanya ke rombongan backpacker "mana yg cewek berdua itu?" akhirnya sy memperkenalkan diri dan memberi salam. Honestly, waktu itu ngerasa agak ngeri, ini kok sampai dikunjungi seperti ini ya hehe. Kami ditanya kapan tiba dan sampai kapan disini dan kenapa mau ngecamp disini. Semua pertanyaan sy jwb dgn sesopan mungkin (anak-anak lain yg msh tinggal dilokasi camp pada ngeliatin, jd risih jg). Dan setelah mengobrol dan menerima nasehat dari bapak-bapak itu, mereka pulang. I totally understand kekhawatiran mereka. Jd yasudahlah, toh kami baik-baik saja ini. Terharu juga sih diperhatikan segitunya :D sy dan kak gii lihat-lihatan geli diperlakukan seperti itu hehe.

Malam itu bulan masih bulat dan terang, cuaca masih secerah kemarin. Sy dan kak gii bergabung bersama dan mengobrol lg dgn bbrp dari mereka (soalnya ngumpul dicamp kami), mendengar mereka bernyanyi dan bermain gitar. Lalu ketika semakin malam mereka berpindah ke pinggir pantai dan kami tetap di camp dan melanjutkan menonton film kartun lalu mengobrol lg sampai tertidur.

Day 3, 16 Okt'16
Kami tidur sama larutnya seperti malam kmrn. Dan bangun ketika hari sudah terang karena berasa lelah dan mengantuk sekali. Kami bangun dan sarapan dan kemudian beres-beres untuk pulang. Dg. Gafur datang ketika kami masih leyeh-leyeh dan efeknya bikin kami hrs packing dgn sesegera mungkin hehe.

Setelah beres packing dan bersih-bersih, kami menuju kapal. Satu pengalaman seru lagi, kami menuju kapal dgn naik diatas gabus. Air surut tdk memungkinkan kapal utk mendekat ke pulau karena akan merusak karang dan kandas. Kami naik gabus dan didayung pake dayung kayu. Walaupun cuma sebentar tapi seru juga sih. 20 orang diangkut bolak-balik naik gabus menuju kapal. Setelah lengkap dan beres, kami cuss meninggalkan pulau Podang-podang Ca'di.

Perjalanan menuju Makassar, kami singgah mengangkut rombongan penumpang lain di pulau Langkadea. Sy camp di pulau ini dua minggu sebelumnya, nanti sy tulis jg yaa ceritanya, seru jg. Alhasil kapal Dg. Gafur semakin penuh sama penumpang, hampir semuanya adalah anak muda. Ada yg duduk dibawah, dibelakang, bahkan dibagian samping kapal. Langkadea sepertinya tujuan terakhir dan lanjut menuju Makassar. Perjalanan 2 jam dari Podang-podang Ca'di menuju pelabuhan Paotere. Kami tiba diterik sore yg panas, mengambil motor lalu pulang. Liburan berakhir.

Komentar

  1. kak mau nanya itu biaya transportnya ke pulau Poddang" Ca'di brapa bolak balik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kemarin itu sy byr 50rb bolak baliknya perorg

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

My favourite outdoor place (1); Danau Tanralili, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan.

Mountain Trip ; Camping di Danau Tanralili